Saturday, March 26, 2016

ADALAH LEBIH DIBERKATI MEMBERI


Apa yang dapat anda berikan kepada orang yang telah memiliki segalahnya ?.

Sebuah hati yang mengasihi, selalu ingin memberi.  Rasa terima kasih atas kasih yang diterima terlihat di dalam memberi balasan. Tetapi apakah yang anda berikan kepada orang yang telah memiliki segalanya?TUHAN memiliki segalanya. Pada kenyataannya, Dia adalah sumber segalanya! 
Apakah yang dapat diberikan oleh seorang manusia kepada Penciptanya sementara segala-galanya adalah milik-Nya?
Tuhan Sendiri telah mengatakan kepada kita tentang jenis hadiah yang Dia paling hargai:
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Tuhan, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.  (Lihat Yakobus 1: 27).
Tuhan tidak membutuhkan sebuah baju baru. Dia tidak perlu menggunakan sebuah buku, sebuah jam tangan atau gadget terbaru. Hadiah-hadiah yang Tuhan hargai adalah hadiah-hadiah yang akan Dia berikan jika Dia ada di atas bumi: mengasihi, perbuatan-perbuatan baik; kata-kata menghibur dan mendorong semangat; makanan dan pakaian untuk mereka yang membutuhkannya; kebenaran-kebenaran sorgawi untuk jiwa yang lapar.  “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”  (Matius 25: 40, NKJV)
Segala sesuatu yang dilakukan untuk mengurangi penderitaan atau ketidaktahuan orang lain diterima oleh Tuhan sebagai sebuah hadiah pribadi, yang diberikan kepada Dia.  Tuhan Yesus berkata: “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya” (Markus 9: 41, NKJV)  Bahkan mengurangi rasa haus seseorang, diterima sebagai sesuatu yang dilakukan untuk Tuhan!
Alasannya sederhana: Tuhan Yesus merasakan segala yang dirasakan oleh anak-anak duniawi Mereka. “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Dia telah dicobai.” (Ibrani 4:15, KJV)  Oleh karena itu, jika seseorang menderita kelaparan, Tuhan merasakan kepedihan rasa lapar juga. Sebuah pemberian makanan yang dapat menolong  dari rasa sakit yang dirasakan oleh orang yang lapar akan mengurangi rasa sakit yang Tuhan rasakan ketika salah seorang dari anak-Nya menderita.
Kata-kata pengharapan dan iman diperkatakan untuk memberi semangat jiwa yang gelisah dan tersakiti, meredakan rasa sakit emosional yang dirasakan oleh Tuhan ketika salah satu anak-Nya sedang bersedih dan putus asa. Mungkin hadiah yang terbaik dari semuanya yang dapat diberikan adalah pengetahuan akan kebenaran. Banyak orang hidup dalam kesedihan dan kebutaan akan kesalahan dan takhayul. Dengan memberikan mereka hadiah kebenaran, sehingga mereka dapat bersukacita di dalam keselamatan Tuhan dan diselamatkan masuk ke dalam kerajaan kekal-Nya, adalah sebuah hadiah istimewa yang dihargai oleh Bapa Sorgawi.
Ada sebuah perbedaan antara persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Persembahan Perpuluhan diberikan kepada Tuhan untuk tujuan memajukan pekerjaan-Nya di bumi, baik dalam menunjang hamba-hamba-Nya atau dalam penyebaran injil. Persembahan khusus, di sisi lain merupakan pemberian-pemberian yang diberikan kepada Tuhan, sebagai ungkapan rasa syukur dan kasih.  Pemberian-pemberian kasih ini mungkin terbagi dalam berbagai bentuk dan termasuk  sesuatu yang lebih dari uang.

Persembahan Khusus
Tuhan Yesus bukan hanya sekeedar Penebus kita saja. Dia juga adalah teladan di dalam hidup kita. Dia adalah guru terbaik di dunia, tetapi sebelum mengajarkan manusia tentang kebenaran keselamatan, Dia pertama-tama memenuhi kebutuhan jasmani manusia. Dia menyembuhkan penyakit-penyakit mereka, memberi penglihatan kepada yang buta, pendengaran kepada yang tuli, dan menolong orang yang kerasukan setan, dan keberanian bagi mereka yang lemah. Ketika dibutuhkan, Dia bahkan memberikan makanan untuk mereka! Setelah hati mereka dipenuhi rasa syukur, orang-orang tersebut akan lebih terbuka untuk mendengar firman kebenaran ilahi yang Ia ingin bagikan.
Di dalam mengikuti teladan-Nya, adalah sangat diterima jika orang-orang percaya menggunakan persembahan mereka dalam mengurangi penderitaan yang ada di sekitar mereka. Alkitab penuh dengan teguran untuk menunjukkan kemurahan dan kebaikan bagi mereka yang membutuhkan.
Beginilah firman Tuhan semesta alam: Laksanakan hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing. Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin. (Lihat Zakharia 7: 9, 10).
Jika anda mengenal seorang pria tua yang tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, sebuah pemberian makanan membantu dia di dalam kesusahannya, merupakan sebuah persembahan kasih yang senang diterima Tuhan. Ini adalah kebiasaan orang Israel yang taat memberikan makanan kepada pengemis pada hari keenam di setiap minggu agar keinginan para pengemis itu terpenuhi dan mereka tidak mengemis di jam-jam kudus pada hari Sabat.
Jika ada seorang ibu berusaha untuk menunjang anak-anaknya, dengan hadiah-hadiah mantel-mantel musim dingin dan sepatu boot untuk memenuhi kebutuhan khusus, hal itu merupakan sebagai persembahan yang berkenan kepada Tuhan, sebab ketika kesusahan anak-anak duniawi-Nya dihiburkan, penderitaan-Nya bersama mereka juga dihiburkan.
Hati Tuhan yang penuh kasih selalu merasakan setiap kali ada penderitaan.  Perhatian-Nya berfokus pada mereka yang membutuhkan, dan siapa pun yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yang bekerja bersama Tuhan dan pemberian-pemberian yang diberikan tersebut adalah persembahan sejati yang diberikan kepada-Nya.
Siapa yang menaruh belas kasihan kepada yang lemah, memiutangi Tuhan; yang akan membalas perbuatannya itu. (Lihat Amsal 19: 17.)

Sebuah hadiah berbeda dengan sebuah pinjaman. Sebuah hadiah diberikan tanpa mengharapkan balasan. Pinjaman, di sisi lain, hanya dipinjamkan untuk jangka waktu tertentu dengan harapan bahwa pinjaman tersebut akan dikembalikan ke pemiliknya di kemudian hari. Itu tidak mungkin memiutangi Tuhan. Dia adalah sumber dari segala pemberian yang murah hati. Persembahan-persembahan yang diberikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan adalah dianggap oleh Tuhan sebagai pinjaman. Dia akan memastikan bahwa pemberi tersebut tidak akan pernah dilupakan keinginannya, tetapi akan dikembalikan lebih dari apapun yang telah diberikan untuk membantu orang lain. Tuhan bahkan tetap menghitung makanan dan keramahan yang diberikan untuk memberkati orang-orang kudus-Nya, dan akan memastikan pemberi tersebut menerima upah yang penuh. “Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.”  (Amsal 22: 9, KJV)
Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”2 Kata-kata ini tidak kehilangan kuasanya seiring berjalannya waktu. Bapa Sorgawi kita masih terus memberikan anak-anak-Nya kesempatan-kesempatan yakni berkat-berkat tersembunyi; dan mereka yang meningkatkan kesempatan-kesempatan ini menemukan sukacita yang besar. “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari: dan . . . [Tuhan] akan menuntun engkau senantiasa memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Untuk hamba-hamba-Nya yang setia saat ini . . . [Tuhan Yesus] mengatakan, “barang siapa yang menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Tak ada perbuatan baik yang ditunjukkan dalam nama-Nya akan gagal untuk diakui dan dihargai. Dan di dalam kelembutan yang sama pengakuan . . . [Tuhan Yesus] bahkan termasuk kepada orang-orang paling lemah dan paling rendah dari keluarga.

Di dunia moderen kita, sangat mudah untuk begitu terbatas memandang sesuatu yang dimaksud dengan “persembahan perpuluhan dan persembahan khusus.” Adalah mudah untuk berpikir bahwa selain uang yang diberikan untuk menunjang sebuah organisasi, itu tidak dapat dihitung sebagai persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Namun hal itu tidak sesuai dengan Alkitab.
Israel kuno adalah masyarakat petani: dimana sebagaian besar masyarakatnya adalah para petani, peternak dan penggembala. Persembahan perpuluhan dapat berupa hewan-hewan, butir berbotol-botol minyak, bergantang-gantang buah, berkantong-kantong gandum atau berbarel-barel tepung gandum. Persembahan-persembahan dapat berupa apa saja yang ingin diberikan kepada Tuhan.
Seorang wanita yang pandai dalam menjahit, dapat menyulam sepotong kain halus, atau menenun sesuatu menggunakan alat tenunnya. Ketika keluarganya pergi ke kemah suci untuk Hari Raya Pondok Daun, suaminya dapat membawa berkantong-kantong gandum sebagai persembahan perpuluhan menurut hasil ladangnya, tetapi wanita tersebut dapat juga membawa persembahan pribadi: sebuah pemberian kasih untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Tuhan karena berkat-berkat-Nya di sepanjang tahun.
Karena tidak semua orang dapat bepergian setiap tahun ke Yerusalem untuk hari raya tersebut, uang saku juga diberikan kepada mereka yang karena alasan apapun, tidak dapat melakukan perjalanan tersebut. Persembahan perpuluhan yang kedua disimpan untuk tujuan memberi tumpangan kepada orang miskin untuk tinggal di dalam rumah untuk hari raya tahunan. Tuhan peduli terhadap orang miskin, orang sakit dan yang lanjut usia. Dia membuat ketentuan bagi semua orang untuk berbagi di dalam berkat-berkat hari-hari raya.
Mereka yang terlalu miskin untuk menanggung biaya perjalanan ke Yerusalem masih dapat menikmati berkat-berkat dari tuaian yang melimpah dan perayaan rohani tersebut dengan menerima tumpangan dari mereka yang berkelebihan. Dengan demikian, seluruh perekonomian orang Ibrani didasarkan pada kemurahan hati dan membantu orang miskin dan orang yang membutuhkan. Pemberian-pemberian tersebut, sekalipun bukan berupa uang, dianggap sebagai persembahan-persembahan dan diterima oleh Tuhan sebagai pemberian yang diberikan kepada-Nya.
Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.  (Amsal 28:27, KJV)

Persembahan Perpuluhan
Tak seperti persembahan khusus, persembahan perpuluhan bukanlah sebuah hadiah yang diberikan kepada Tuhan. Persembahan perpuluhan sudah menjadi milik-Nya! Dalam kenyataannya, segalanya adalah milik Sang Pencipta. Dia yang memiliki segalanya, sebab Dia yang membuat segalanya!
Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman . . . [Tuhan] semesta alam. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?
Bolehkah manusia menipu . . . [Tuhan]?  Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan perpuluhan dan persembahan khusus.  (Maleakhi 3: 7, 8, KJV)
Tuhan dengan murah hati mengijinkan kita menggunakan 9/10 dari segala yang Dia berikan kepada kita. Hanya satu permintaan-Nya yaitu bahwa kita harus mengembalikan 1/10 kepada-Nya. Ketika persembahan khusus merupakan pemberian yang diberikan karena kasih kepada Tuhan, di dalam pribadi orang-orang kudus-Nya, persembahan perpuluhan adalah untuk tujuan memberitakan kebenaran-Nya di bumi.
Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung hamba-hamba-Nya secara langsung; baik berupa uang, makanan, atau apapun yang dapat mendukung pelayanan mereka di dalam memberitakan injil. Persembahan perpuluhan juga dapat dikembalikan di dalam beberapa cara lain. Setiap pengeluaran yang mendukung penyebaran kebenaran memenuhi syarat sebagai persembahan perpuluhan. Termasuk pembelian Alkitab dan materi-materi rohani lainnya untuk dibagikan kepada yang lain.
Tuhan telah berjanji untuk memberkati dengan berlimpah-limpah orang yang mengembalikan kepada-Nya persembahan perpuluhan yang merupakan milik-Nya.

Bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman . . . [Tuhan] semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman . . . [Tuhan] semesta alam.
Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman . . . [Tuhan] semesta alam.  (Maleakhi 3:10-12, KJV)
Tuhan telah menjanjikan sebuah berkat yang luar biasa  bagi semua orang yang percaya kepada-Nya yang mengembalikan persembahan perpuluhan dan persembahan khusus kepada-Nya dengan tidak mementingkan diri sendiri. Tak ada seorang pun yang merasa bahwa persembahan perpuluhannya terlalu sedikit untuk dihitung, atau bahwa pemberiannya tidak akan membawa perubahan. Tuhan yang memberi pertumbuhan!  (1 Korintus 3: 6, 7)
Terlepas dari pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, atau banyaknya persembahan perpuluhan dan persembahan khusus yang ia kembalikan, Tuhan melihat hati, dan sesuai dengan keinginan si pemberi, Dia yang memberi pertumbuhan.
Pemberian yang sedikit, yang diberikan dari hati yang murni dan penuh kasih, di dalam iman, akan menerima upah yang lebih besar dari ratusan Rp yang diberikan dari sebuah dorongan usaha dan kebanggaan diri sendiri.
Tuhan Yesus ingin memastikan setiap orang memahami maksud ini. Suatu hari, ketika seperti biasa Dia berada di dalam Bait Suci bersama dengan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan, Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”  (Lukas 21: 1-4, NKJV)
Orang kaya yang memberi banyak uang, memiliki sisa uang yang banyak. Janda miskin hanya memiliki  dua peser untuk dipersembahkan. Namun dia memberi lebih dari semua yang memberi persembahan, karena dia “memberi seluruh nafkahnya.” Dengan kata lain, jumlah uang yang sedikit yang dia seharusnya gunakan untuk menopang hidupnya hari itu adalah yang dia persembahkan: dia memberikan semuanya.
Hasilnya, upahnya akan jauh lebih besar dari orang kaya yang memberi banyak, tetapi masih memiliki banyak sisa.  Kelak di Sorga, Juruselamat akan menunjukkan kepada janda miskin tersebut hasil dari pemberiannya yang tak mementingkan diri sendiri: para pekabar injil dan dokter diutus ke seluruh belahan dunia, rumah sakit dibangun, sekolah-sekolah dan rumah panti asuhan ditunjang. Apa yang dimulai seperti sebuah pemberian yang sedikit dengan dua peser, berkembang dan berkembang sampai itu membesar menjadi lautan kebajikan dan kemurahan yang besar, semua  diilhami dan dibuat mungkin oleh teladan dari pemberiannya yang tidak mementingkan diri sendiri. Betapa besar upahnya kelak!
Apa yang sedang ada di tangan Anda?  Apakah yang Anda miliki untuk dikembalikan kepada Tuhan? Bentuk dari pemberian kasih tidak menjadi masalah. Jumlah persembahan perpuluhan tidak membuat perbedaan.  Semua yang dihitung adalah kasih yang mendorong pemberian tersebut. Yang terpenting dari semuanya adalah kerinduan untuk bekerja bersama dengan Tuhan di dalam menyebarkan kebenaran-Nya.


Tidak ada pemberian sekecil apapun yang akan gagal menerima balasan yang berlimpah.

EMPAT TIPU DAYA IBLIS


Ternyata pembebasan seutuhnya itu tidaklah mudah. Mesir berbicara tentang sistem dunia dan firaun mengambarkan penguasa dunia yang sangat menentang pembebasan seutuhny. Pembebasan seutuhnya adalah sebuah peperangan rohani. Bagian Tuhan adalah melepaskan tulah dan bagian Musa adalah taat akan perintah Tuhan. artinya Tuhan yang akan berperang bagi kita, dan bagian kita adalah taat kepada-Nya. Ada empat tipu daya firaun bagi umatnya agar tidak mengalami pembebasan seutuhnya. Tetapi  setelah Musa menolak semua tipu daya itu mereka mendapatkan pembebasan seutuhnya. Demikian juga dengan kita. Kita harus berani berkata tidak kepada tipu daya iblis agar kita mengalami pembebasan seutuhnya.
4 Tipu Daya Iblis:
1.      Kamu boleh menjadi orang percaya, tetapi gaya hidup mu harus sama dengan dunia.
2.      Kamu boleh menjadi orang percaya tetapi jangan terlalu serius.
3.      Kamu boleh menjadi orang percaya tapi cukup kamu saja, keluarga mu tidak harus
4.      Kamu boleh menjadi orang percaya, tetapi jangan mempermulikan Tuhan dengan harta mu.
Tetapi setelah Musa menolak keempat tipu daya iblis itu bangsa Israel
menerima pembebasan seutuhnya. Seperti bangsa Israel yang dibawa kepadang gurun untuk mengenal Tuhan dan beribadah kepada Tuhan baru setelah itu mereka dibawa masuk ke negeri yang penuh susu dan madu, hal yang sama akan kita alami. Kita akan lebih lagi dibawa Tuhan untuk beribadah kepada-Nya dan mengalami proses demi proses, dan akhirnya kita akan menerima hidup yang berkelimpahan dalam segala hal dan masuk surga

LIMA HAL TENTANG KERAJAAN SORGA


1.      TENTANG KEKUATIRAN ( Matius 6:31-34)
Firman Tuhan mengatakan untuk kita tidak kuatir tentang apa yang akan kita makan, minum, dan pakai. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Oleh sebab itu jangan kamu kuatir akan hari besok. Jika Anda selalu kuatir, Anda tidak akan berbuah dan itu akan berbahaya untuk keselamatan Anda.


2.      MEMAKAI PAKAIAN PESTA (Matius 22:1-14)
Pakaian pesta berbicara tentang kesiapan kita, iman yang benar kepada Tuhan Yesus dan ketaatan yang terus menerus supaya kita tidak dicampakan kedalam neraka.


3.      MENJAGA HATI (Amsal 4:23)
Menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Kita harus benar-benar menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan. Kalau sampai akhir hidup kita tidak benar maka kita tidak akan mendapatkan hidup kekal.


4.      SEMUANYA AKAN DIGONCANG (Ibrani 12:26-29)
Ayat ini mengatakan bahwa semua yang bisa digoncang akan digoncang oleh Tuhan, tetapi hanya Kerajaan Allah yang tidak akan tergoncangkan, karena itu kita sebagai warga Kerajaan Allah: kita harus banyak mengucap syukur, kita harus beribadah kepada Allah dengan cara yang berkenan kepada Allah dengan hormat dan takut, sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

5.      BUAH SULUNG (Amsal 3:9-10)



Sesuai dengan ayat ini Tuhan mengingatkan kita tentang buah sulung. lakukan ini supaya kita diberkati Tuhan berlimpah-limpah dimasa-masa goncangan.

Saturday, March 5, 2016

KERAKUSAN: JIKA SEDIKIT BAIK, BANYAK LEBIH BAIK

KERAKUSAN: JIKA SEDIKIT BAIK, BANYAK LEBIH BAIK
    Dosa kerakusan adalah pencarian dan pemuasan berlebihan selere-selera tubuh, terutama makan dan minum. Perhatian untuk tubuh jasmani, rumah Roh Kudus, adalah suatu disiplin rohani yang penting. Kerakusan melebihi perhatian diri yang sehat. Kerakusan percaya bahwa jika sedikit adalah baik, banyak selalu lebih baik. Yang membuat kerakusan adalah dosa yang bukan saja fakta bahwa ia buruk untuk tubuh tetapi bahwa ia menempatkan selera-selera badani dalam posisi unggul atas hal-hal baik rohani. Kerakusan menjadikan hal-hal baik yang dipujikan oleh Pengkhotbah dan menjadikannya suatu berhala.
            Kerakusan mencari dan kecanduan pada kenikmatan. Dalam prosesnya kenikmatan akan menurun, dan perlu pemuasan lebih besar untuk mencapai kenikmatan yang semula telah cukup. Keserakahan juga mencari jalur lebih mudah ke kenikmatan. Kenikmatan yang perlu waktu lebih lama melalui disiplin dan pengedalian diri menjadi sukar untuk dicari disebanding kenikmatan makan dan minum yang dapat dicapai dengan lebih langsung.

 Banyak yang bergumul dengan kerakusan dan merasa sulit untuk melawannya, karena ia mulai sebagai sesuatu yang baik. banyak yang telah melanggar di suatu titik dalam perjalanan antara menerima kenikmatan pemberian Ellohim melalui makanan yang baik dan menjadi seorang yang kelebihan berat badan dengan arteri tersumbat. Sayangnya banyak orang yang tidak cermat memerhatikan garis batas itu. Salah satu moto diet ialah “ tidak ada yang terasa lebih nikmat daripada menjadi ramping”, tetapi saya sulit percaya bahwa saya akan menikmati kesehatan di masa depan dan kebugaran sebanyak saya puas dengan makanan lezat saat ini.
           banyak oarang sering berpuasa sehari tiap minggu dan tidak memakan berlebih sepanjang enam minggu. Tiap kali mereka melakukan ini, mereka gembira dengan pengalaman bagaimana makanan mulai mengambil tempat yang tepat dalam kehidupan mereka sebagai hal baik untuk dinikmati secara tidak berlebihan. Tiap kali juga mereka sedih karena begitu cepat mereka kembali ke kebiasaan rakus . mereka dapat mendisiplin diri untuk enam minggu sebagai pemabarian kepada Elohim. Entah bagaimana mereka tidak berhasil melanjutkan pemberian diri kepada Elohim dan kepada diri mereka ini dalam jangka waktu panjang.
            Kerakusan tidak saja menyangkut kenikmatan. Ia juga menyangkut pelarian. Kenikmatan sering digunkan untuk mematikan  perasaan atau paling tidak mengimbangi kepedihan.  Meski sebagian orang tersandung pada minuman keras atau narkoba hanya untuk menikmati hidup, kebanyakan orang menjadi teradiksi kepada substansi karena ada sesuatu yang berarti yang ingin mereka hindari. Adiksi itu sendiri menumpuk lebih banyak kepedihan dan tidak dihadapi, sehingga libatannya menjadi tambah parah. Kebergantungan jasmani hanya memperdalam masalah.
            Seperti halnya alkohol atau narkoba, makanan dapat menjadi cara untuk mengelak dari kepedihan. “ makanlah, minumlah dan bergembiralah,” penulis Pengkhotbah berkata. Ketika hidup tidak menyediakan ganjaran yang Anda rasa layak diterima, makanan selalu menjadi ganjaran yang dapat Anda berikan kepada diri Anda. Mencari kenikmatan secara berlebihan menyediakan pelarian cepat dari kepedihan. Sebagian makanan malah memompa kadar serotonin dan endorphin dalam otak, menambah kobaran api adiksi. Ketika kenikmatan usai, kepedihan masih ada menanti.
            Ketika kerakusan ditemani dengan kemalasan, kosekuensi kesehatan menjadi parah. Rencana diet berlimpah, di samping metode jelas untuk mengurangi makan dan berolahraga lebih banyak. Cara terbaik untuk mendapat uang mudah ialah dengan memperkenalkan temuan mudah bagaimana mengendalikan berat badan. Mengganti satu dosa dengan dosa lain, iklan-iklan rencana diet lebih merangsang ke kesia-siaan, iri dan hawa nafsu daripada ke janji kesehatan yang lebih baik.

            Dosa meliputi pengarahan sesuatu yang baik ke penggunaan yang melanggar maksud Elohim untuknya. Kerakusan, kemarahan, iri dan kesombongan, semua ini adalah dosa-dosa klasik yang menyalahgunakan maksud-maksud baik Elohim Pencipta kita. Berikutnya kita akan memeriksa dosa hawa nafsu, keserakahan, kemalasan dan ketakutan.
 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, kerena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari (Pkh 8:15).