KEMARAHAN: TIDAK DIJINAKAN DENGAN AMAN
Angry boy |
Dosa kemarahan atau murka dianggap lebih menyebabkan
kerusakan dalam dunia kita daripada semua dosa-dosa jika digabungkan. Semua
dosa lain dapat membawa ke kemarahan. Dengan mudah kita kehilangan jejak tentang
fakta bahwa kesombogan kita yang terluka datang di awal atau bahwa ketamakan
yang gagal atau nafsu yang ditolak menyedikan tanah subur untuk berakarnya
kemarahan. Ketika kemarahan muncul,
biasanya iya menguasai.
Dari
semua dosa-dosa klasik, kemarahan mendapat penerimaan paling tidak menentu dalam
pembaca modern. Kebingungan dan ketidak menentuan ini tidak datang dari
penekanan bahwa kemarahan dapat menjadi destruktif tetapi dari penegasahan
bahwa kemarahan selalu merupakan pikiran atau perasaan yang harus dihindari.
Kita
semua tahu bahwa terkadang kemarahan dapat baik. Saya ingin dapat mengatakan
bahwa literature pembentukan rohani historis mengakui kemarahan sebagai hal
yang baik yang dapat menjadi dosa hanya bila ia lepas kendali, tetapi hal itu tidak
jujur. Meskipun kemarahan yang tidak tepat disalahkan di atas kemarahan yang
benar, literature yang telah berabad-abad usianya melihat kemarahan sebagai logismoi berbahaya yang harus
dimatikan daripada dijinakan.
Kemarahan
dengan racun mematikan harus dicabut sama sekali dari pojok-pojok terdalam jiwa
kita. Sebab sepanjang ia tetap ada dalam hati kita, dan dengan kegelapanya yang
melukai membutakan mata jiwa, kita tidak dapat mencapai penilaian yang benar
dan kebijaksanaan, atau mencapai wawasan yang memancar dari tatapan jujur, atau
kematangan nasihat, juga kita tidak dapat mengambil bagian dari hidup, atau
menyimpan kebenaran, atau bahkan memiliki kapasitas untuk terang rohani dan
sejati.
Penghakiman
yang tersebar luas terhadap emosi marah itu dapat membingungkan. Dalam
beberapa catatan Injil ; Yesus sendiri
marah. Ia menyerang para penukar uang
yang mencemari Bait. Ia juga terkesan sangat marah ketika ia menentang para
pemimpin religius. Ia bahkan terkesan marah kepada murid-Nya sendiri ketika mereka
terkadang bodoh. Beberapa bentuk
kemarahan seharunnya dapat diterima.
Secara
tradisional kemarahan yang diarahakan kepada kejahatn yang tidak menghormti
Allah dilihat sebagai kemarahan yang tepat. Kemarahan yang tidak tepat ialah
yang diarahkan kepada hal-hal yang egois dan duniawi. Kemarahan kita dibenarkan
hanya bila diarahkan kepada kejahatan yang juga membuat Allah marah. Sayangnya
motif kita untuk marah jarang murni dan tidak dinodai oleh pementingan diri sendiri.
KEJENGKELAN
Kjengkelan
adalah bentuk lain dari kemarahan yang sukar untk diusir. Dari benih yang halus
kekecewaan bertumbuh menjadi tanaman raksasa dengan akar-akar meliliti hati
kita. Orang yang bergumul dengan kekecewaan menyalahkan ketidakbahagian mereka
pada kelemahan dan ketidakadilan entah nyata atau hanya kesan.mereka menollak
untuk menerima kehendak Allah atau bahkan menerima realitas, dan mereka menolak
untuk bealih posisi. Mereka membangun suatu jatidiri di sekitar ketidakadilan
yang menimpa mereka. Mereka membirakan luka-luka itu menganga terus daripada
mengizinkannya sembuh.
KEGARANGAN
Kegarangan
dicirikan oleh sikap melawan, bertengkar atau kasar. mereka selalu akan melihat
dan mengandaikan yang terburuk dalam setiap situasi. Orang yang garang sangat
melelahkan orang yang bersamanya, terutama jika Anda menjadi objek kegarangan
orang itu. Jika anda luput dari serangan mereka, kejelian mereka dapat
menghibur, bila dilihat dari sisi lain.
PEMBALASAN
Pembalasan
adalah bentuk tenang namun mematikan dari dosa kemarahan. Seperti orang yang
menyimpan kejengkelan, orang ini menolak untuk mengampuni mereka yang telah
berbuat salah. Orang dengan dosa pembalasan aktif atau melalui cara-cara
agresif yang pasif dan tidak langsung.
PARANOID
Paranoid
berat bisa disebabkan oleh alasan medis, tetapi ia juga muncul sebagai pola
hati. Orang dengan kepribadian paranoid mengurus kekhawatiran kronis mereka
dengan membayangkan segala sesuatu dapat menjadi salah dan semua orang menginginkan mereka mengalami
kemalangan. Orang seperti itu lebih suka mengantisipasi yang terburuk dan
membuatnya tidak terjadi daripada kedapatan lepas pertahanan, tidak siap
terhadap apa yang terjadi dalam hidup.
Kemarahan
adalah respon tapat kepada kejahatan dan ketidakadilan. Sama seperti Yesus
dengan marah merespon kepada mereka yang menghalangi anak-anak Allah dari
mengetahui kasih Bapa mereka, kita harus merespon kejahatan dengan kemarahan.
Sayangnya kita tidak sanggup memercayai kemarahan kita seperti yang ada pada Yesus,
yang terpelihara dari hasil yang mementingkan diri sendiri. Jika kemarahan saya
tidak dapat berasal dari motif-motf murni haruskah saya berusaha untuk tidak
marah sama sekali? Saya tidak percaya bahwa itu mungkin atau perlu. Kemarahan
yang kita rasakan harus sebanding dengan makna kekal objeknya.
Kejahatan-kejahatan yang terjadi di timurtengah, krisis AIDS di Afrika, nasib
mereka yang tidak memiliki asuransi.
PEMBIARAN
Pembiaran
dicirkan oleh penolakan yang tidak tepat terhadap kemarahan dan penolakan untuk
menguasai dunia secara bertanggung jawab. Sebagian orang telah diajar untuk
tidak mengalami kemarahan sedikit pun. Seringkali pesan itu datang dari mereka
yang berkuasa yang tidak ingin kekuasaan mereka terancam. Dosa pembiaran
membawa orang ke penanaman otoritas secara pasif dalam pihak lain dan membuat
keputusan yang didasari atas bagaimana mereka memengaruhi relasi daripada atas
pengenalan tentang benar dan salah. Orang-orang yang membiarkan mengizinkan
orang lain dan bahkan diri mereka untuk menyangkali dan tidak menghormati citra
Allah di dalam mereka. Mereka mengizinkan suara
yang Allah berikan untuk dibungkamkan.