Saturday, March 5, 2016

KERAKUSAN: JIKA SEDIKIT BAIK, BANYAK LEBIH BAIK

KERAKUSAN: JIKA SEDIKIT BAIK, BANYAK LEBIH BAIK
    Dosa kerakusan adalah pencarian dan pemuasan berlebihan selere-selera tubuh, terutama makan dan minum. Perhatian untuk tubuh jasmani, rumah Roh Kudus, adalah suatu disiplin rohani yang penting. Kerakusan melebihi perhatian diri yang sehat. Kerakusan percaya bahwa jika sedikit adalah baik, banyak selalu lebih baik. Yang membuat kerakusan adalah dosa yang bukan saja fakta bahwa ia buruk untuk tubuh tetapi bahwa ia menempatkan selera-selera badani dalam posisi unggul atas hal-hal baik rohani. Kerakusan menjadikan hal-hal baik yang dipujikan oleh Pengkhotbah dan menjadikannya suatu berhala.
            Kerakusan mencari dan kecanduan pada kenikmatan. Dalam prosesnya kenikmatan akan menurun, dan perlu pemuasan lebih besar untuk mencapai kenikmatan yang semula telah cukup. Keserakahan juga mencari jalur lebih mudah ke kenikmatan. Kenikmatan yang perlu waktu lebih lama melalui disiplin dan pengedalian diri menjadi sukar untuk dicari disebanding kenikmatan makan dan minum yang dapat dicapai dengan lebih langsung.

 Banyak yang bergumul dengan kerakusan dan merasa sulit untuk melawannya, karena ia mulai sebagai sesuatu yang baik. banyak yang telah melanggar di suatu titik dalam perjalanan antara menerima kenikmatan pemberian Ellohim melalui makanan yang baik dan menjadi seorang yang kelebihan berat badan dengan arteri tersumbat. Sayangnya banyak orang yang tidak cermat memerhatikan garis batas itu. Salah satu moto diet ialah “ tidak ada yang terasa lebih nikmat daripada menjadi ramping”, tetapi saya sulit percaya bahwa saya akan menikmati kesehatan di masa depan dan kebugaran sebanyak saya puas dengan makanan lezat saat ini.
           banyak oarang sering berpuasa sehari tiap minggu dan tidak memakan berlebih sepanjang enam minggu. Tiap kali mereka melakukan ini, mereka gembira dengan pengalaman bagaimana makanan mulai mengambil tempat yang tepat dalam kehidupan mereka sebagai hal baik untuk dinikmati secara tidak berlebihan. Tiap kali juga mereka sedih karena begitu cepat mereka kembali ke kebiasaan rakus . mereka dapat mendisiplin diri untuk enam minggu sebagai pemabarian kepada Elohim. Entah bagaimana mereka tidak berhasil melanjutkan pemberian diri kepada Elohim dan kepada diri mereka ini dalam jangka waktu panjang.
            Kerakusan tidak saja menyangkut kenikmatan. Ia juga menyangkut pelarian. Kenikmatan sering digunkan untuk mematikan  perasaan atau paling tidak mengimbangi kepedihan.  Meski sebagian orang tersandung pada minuman keras atau narkoba hanya untuk menikmati hidup, kebanyakan orang menjadi teradiksi kepada substansi karena ada sesuatu yang berarti yang ingin mereka hindari. Adiksi itu sendiri menumpuk lebih banyak kepedihan dan tidak dihadapi, sehingga libatannya menjadi tambah parah. Kebergantungan jasmani hanya memperdalam masalah.
            Seperti halnya alkohol atau narkoba, makanan dapat menjadi cara untuk mengelak dari kepedihan. “ makanlah, minumlah dan bergembiralah,” penulis Pengkhotbah berkata. Ketika hidup tidak menyediakan ganjaran yang Anda rasa layak diterima, makanan selalu menjadi ganjaran yang dapat Anda berikan kepada diri Anda. Mencari kenikmatan secara berlebihan menyediakan pelarian cepat dari kepedihan. Sebagian makanan malah memompa kadar serotonin dan endorphin dalam otak, menambah kobaran api adiksi. Ketika kenikmatan usai, kepedihan masih ada menanti.
            Ketika kerakusan ditemani dengan kemalasan, kosekuensi kesehatan menjadi parah. Rencana diet berlimpah, di samping metode jelas untuk mengurangi makan dan berolahraga lebih banyak. Cara terbaik untuk mendapat uang mudah ialah dengan memperkenalkan temuan mudah bagaimana mengendalikan berat badan. Mengganti satu dosa dengan dosa lain, iklan-iklan rencana diet lebih merangsang ke kesia-siaan, iri dan hawa nafsu daripada ke janji kesehatan yang lebih baik.

            Dosa meliputi pengarahan sesuatu yang baik ke penggunaan yang melanggar maksud Elohim untuknya. Kerakusan, kemarahan, iri dan kesombongan, semua ini adalah dosa-dosa klasik yang menyalahgunakan maksud-maksud baik Elohim Pencipta kita. Berikutnya kita akan memeriksa dosa hawa nafsu, keserakahan, kemalasan dan ketakutan.
 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, kerena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari (Pkh 8:15).

No comments:

Post a Comment