Tuesday, July 12, 2016

MENGAPA BANYAK KEMUNAFIKAN DALAM AGAMA


Mengapa bertanya hal ini?
Beberapa orang berpikir, jika Allah menghargai ketulusan, tidak akan ada banyak tipu daya di antara orang-orang yang mengaku menyembah-NYa.

Pikirkanlah: Bayangkan seorang anak yang menolak didikan yang baik dari ayahnya dan meninggalkan rumah untuk menjlani kehidupan  yang bejat. Meski ayahnya tidak setujuh, dia membiarkan anaknya memilih hal itu. Patutkah orang lain yang bertemu dengan anak itu menyimpulkan bahwa anak itu mempunyai ayah yang buruk, atau bahkan tidak punya ayah sama sekali? Tentu tidak.! Begitu juga dengan kemunafikan dalam agama hanya membuktikan bahwa Allah membiarkan manusia memilih jalan hidup nya sendiri.
Apa kata Alkitab: Allah membenci kemunafikan dalam agama. (Yeremia 7:29-31;32:35) tapi, dia juga mengizinkan manusia untuk membuat keputusannya sendiri. Banyak yang mengaku percaya kepada Allah memilih untuk mengikuti ajaran agama dan standar moral yang mereka buat sendiri.- Matius 15:7-9.
            Sebaliknya, agama yang menyenangkan Allah harus tanpa kemunafikan. Tuhan Yesus berkata, “Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridku, jika kamu mempunyai kasih diantara kamu. (Yohanes 13:35) Kasih ini harus “ tanpa kemunafikan” (Roma 12:9) Banyak agama gagal mengikuti standar itu. Perang suku Rwanda pada tahun 1994, puluhan ribu orang yang beragama membantai anggota agama mereka sendiri, hanya karena berbeda suku. Hal tersebut tidak mencerminkan bahwa agama mengajari seutuhnya kehendak Allah.
Agama yang benar adalah agama yang dibangun diatas dasar kasih

No comments:

Post a Comment