KESOMBONGAN:
MEMBUAT ALLAH DICOBAI
Kecongkakan
mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan (Amsal 16:18)
Secara
tradisional kesombongan dianggap sebagai dosa dasar. Kesombongan dimengerti
sebagai dosa setan, yang diungkap dalam hasratnya untuk menjadi seperti TUHAN.
kesombongan merupakan dosa inti. Kesombongan sangat mungkin merupakan pusat
dalam jejaring dosa-dosa ciri diri manusia.
Seperti seorang pesulap yang
dengan keahlian tangannya menyulap, kesombongan ingin memusatkan perhatian ke
hal-hal lain kecuali ke keberdosaannya sendiri: “jangan perhatikan orang yang
ada di balik layar.” Kesombongan tidak mengakui bahwa Kristus berhak menghakimi
keberdosaan kita. Kita dapat menerima pengampunan atas jasa-jasa kita sendiri.
Kesombongan bisa jadi merendahkan,
tetapi pada akhirnya ia menolak untuk tunduk.
Kesombongan terbagi ke dalam dua golongan yaitu kesombongan yang ke arah luar dan kesombongan
yang ke arah dalam.
a. Kesombongan
yang ke arah luar.
Penampakan
ke luar dari kesombongan menunjukan diri
dalam prilaku congkak, pongah dan tinggi hati. Orang yang menunjukan
kesombongan mengabaikan orang lain dan menganggap dunia haru berjalan sesuai
harapan-harapannya.
Dalam mitos
Yunani kuno dikisahkan tentang Narcissus, seorang pemuda tampan yang tidak
tergerak oleh kasih yang orang lain tujukan kepada dirinya. Karena ia terserap
kepada dirinya sendiri ia terkutuk untuk jatuh cinta dengan bayangan dirinya di
dalam kolam milik pacarnya yang ia tolak, akhir dari kisah itu Narcissus mati
dalam keadaan terserap oleh cinta pada bayanganya sendiri.
Mitos ini
menjelaskan penggunaan istilah narsisme oleh Freud untuk mengungkapkan gangguan
karakter yang tidak peduli kepada orang lain. Akar kata dari narsisme dalam
bahasa Yunani adalah kata narke yang berarti mati rasa.
Anak-anak
yang masih muda melalui suatu periode narsisme yang wajar dalam pertumbuhan.
Seorang batita atau balita biasa merasa bahwa ia adalah pusat dunia ini, dipuja
oleh orang-orang yang ingin dekat dengannya. Jika kebutuhan itu dilupakan atau
diganggu, hal itu lalu mengental ke dalam karakter orang tersebut. Jika kita
tidak diizinkan untuk merasa seperti pusat dunia ketika kita masih kecil, kita
tetap berharap akan dapat menjadi pusat dunia di tahun-tahun mendatang.
Perasaan lebih hebat dari orang lain adalah jaln cepat untuk memuaskan
kelaparan yang dalm untuk perasaan bermakna.
T. Aquinas
menulis bahwa satu jenis kesombongan meliputi hasrat untuk unggul secara tidak
terbatas. Perbedaan antara cinta diri yang benar dan hasrat untuk unggul yang
tak terbatas terdapat dalam hati. Menginginkan sesuatu yang baik untuk diri
sendiri bukanlah dosa, tetapi menginginkan hal-hal baik itu sampai
menyingkirkan hal-hal yang lebih baik adalah dosa. Aquinas juga mencatat bahwa
jenis kesombongan terdalam adalah menghina Allah – yaitu benar-benar
menginginkan untuk menempatkan diri sendiri di tempat Allah. Ini adalah dosa
Lucifer. Ambisi-ambisi egois kita biasanya ada pada skala lebih kecil.
Agustinus
menulis beberapa bentuk kesombongan yang paling cenderung untuk menyatkan diri
ke luar.
· Kesia-siaan adalah bentuk terkenal dari kesombongan
mengambil bentuk menerima pujian atau membanggakan diri tentang hal yang
sesungguhnya harus dipujikan kepada Allah. Hal itu merupakan perhatian tidak
benar-melalui waktu, uang atau sumber-sumber lain-pada citra diri sendiri. Hal
itu merupakan usaha untuk menarik perhatian kepada diri sendiri.
·
Kecongkakan adalah kesombongan dalam bentuk melebih-lebihkan
dan ngotot
· Keangkuhan adalah kosombongan tentang ras, keluarga,
kelas atau ciri-ciri lain yang secara semu menciptakan kesan superioritas
· Tidak hormat meliputi pengabaian ibadah dan hormat
kepada Allah. Orang sombong yang tidak hormat bersikap sinis terhadap hal-hal
kudus, memperlakukan hal-hal kudus (termasuk nama Allah) secara duniawi atau
mengambil bagian dalam agama semata karena keuntungan social dan pribadi.
· Ketidaktaatan memperlihatkan dirinya dalam bentuk
tidak memedulikan kehendak Allah dan hukum-hukum moral atau tidak berusaha
mengerti kehendak Allah.
· Kedurhakaan adalah sebentuk kesombongan yang menolak
untuk mencari dan mengakui dosa sendiri .
b Kesombongan
kearah dalam
Manifestasi
kesombongan yang terarah ke dalam membuat sesorang menjadi terobesi dengan
orang lain dan bagaimana perasaan mereka tentang orang itu. Orang ini terfokus
pada dirinya sendiri, tetapi kesombongan terungkap melalui perhatian tidak
benar kepada citra daripada melalui sikap congkak atau angkuh. Jenis
kesombongan ini dapat mengambil bentuk “ kerendahhatian narsis” yaitu
mendapatkan pujian dengan mengakui kesalahan-kesalahan terkecil dan pura-pura
hancur hati tentang mereka. Ini merupakan kesombongan tersembunyi. Orang yang
memberi kesan rendah hati sampai menawan orang lain itu memiliki sasaran
pemompaan kesan dirinya sendiri.
Keseombongan
tersembunyi adalah jenis yang paling sukar untuk dilawan/ dosa-dosa yang ke
luar merendahkan kita ketika kita menyadari bahwa setiap orang dapat
melihatnya, tetapi dosa-dosa tersembunyi berkembang di sudut-sudut gelap.
Kesombongan hanya dapat dilawan jika ia dibukakan, dan kesombongan tersembunyi
hanya dapat dibuka oleh orang yang menyembunyikannya.
Bentuk
kesombongan yang paling mudah disembunyikan adalah:
· Ketidakpercayaan ; tidak percaya meliputi penolakan
akan kehendak Allah karena lebih menyukai kehendak sendiri. Dosa ini ingin
mengetahui masa depan dan tidak bersedia menerima yang tidak diketahui.
Ketidakpercayaan cocok dengan tindakan Hawa memakan buah di Taman.
Ketidakpercayaan dapat menghasilkan perfeksionisme. Seorang prefeksionis bisa
curiga bahwa kehendak Allah tidak dapat dicapai jika ia membuat kesalahan. Yang
lain memuji orang yang melakukan segala keseluruha.
·
Sentimentalitas; adalah sebentuk kesombongan ketika
seoraang mengantikan emosi saleh, kemegahan dan kecantikan untuk hormat pribadi
sejati dan ketaatan akan Allah.
· Kelancangan adalah bentuk lain dari kesombongan,
kelancangan adalah kekacauan dari harapan yang merupakan salah satu kebajikan
klasik. Ini berarti mengandalkan diri secara tidak tepat dan tidak hormat
daripada mengadalkan anugerah Allah. Orang yang lancang mengandaikan kehendak
Allah selalu mengampuni dan tidak berusaha untuk menghidupi suatu kehidupan
yang layak akan perkenanan Allah.
No comments:
Post a Comment