Banyak orang berkata, Allah yang pengasih akan mencegah terjadinya musibah
Pikirkanlah: kita mungkin heran bahkan kaget
melihat kebiasaan orang dari kebudayaan lain. Kita bisa dengan mudah salah
paham karena tindakan mereka. Contohnya disebuah kebudayaan, kontak mata
diangap sebagai tanda ketulusan, tetapi kebudayaan lain menganggap itu tidak
sopan. Namun tidak ada yang salah dari kedua kebudayaan itu. Kita hanya perlu
lebih menggenal mereka.
Bisakah
orang salah paham dengan Allah? Banyak yang percaya bahwa adanya penderitaan
membuktikan bahwa Allah tidak ada. Namun,
orang yang mengerti mengapa Allah membiarkan penderitaan yakin bahwa Allah
memang ada.
Apa Kata Alkitab: Cara Allah berpikir dan bertindak
berbeda dengan kita. (Yesaya
55:8,9) oleh
karena itu alasan Dia menunggu sebelum bertindak mungkin awalnya aneh bagi
kita.
Tapi,
Alkitab tidak ingin kita menerima perkataan kosong seperti, “Cara Allah
bertindak adalah sebuah misteri.” Sebaliknya, Alkitab menganjurkan kita untuk belajar lebih
banyak tentang Allah agar kita memahami alasan dan kapan Dia bertindak.
Banyak orang yang mengalami atau melihat musiba tidak
bisa menemukan jawaban yang memuaskan dari pertanyaan mereka tentang Allah.
Beberapa menjadi ateis, yang lain mungkin tidak sepenuhnya menyangkal adanya
Allah, tetapi mereka menjadi kurang percaya.
Orang
ateis dan yang kurang percaya itu bukannya tidak tahu agama. Justru, pengalaman
mereka dengan agama yang sering membuat mereka kehilangan iman akan Allah.
Mereka merasa Agama umumnya gagal menjawab pertanyaan penting tentang
kehidupan.
Padahal pada
dasarnya semua kesusahan dan penderitaan disebabkan karena manusia menolak
wewenang Allah dan menggunakan kebebasan memilih mereka untuk menentukan
sendiri apa yang benar dan salah.
(Ulangan
32:4, 5; Yakobus 1:14,15) bahwa Allah tidak diam saja walaupun penderitaan manusia
disebabkan oleh ketidaktaatan mereka sendiri. Sebaliknya, Allah segera membuat
pengaturan untuk menghapus kejahatan dan penderitaan. Dia akan memperbaiki
semua kerusakan yang telah terjadi.
No comments:
Post a Comment