Tuesday, February 16, 2016

KEMARAHAN

KEMARAHAN: TIDAK DIJINAKAN DENGAN AMAN
Angry boy  www.goodheartministries.com
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota  (Amsal 16:32)
Dosa kemarahan atau murka dianggap lebih menyebabkan kerusakan dalam dunia kita daripada semua dosa-dosa jika digabungkan. Semua dosa lain dapat membawa ke kemarahan. Dengan mudah kita kehilangan jejak tentang fakta bahwa kesombogan kita yang terluka datang di awal atau bahwa ketamakan yang gagal atau nafsu yang ditolak menyedikan tanah subur untuk berakarnya kemarahan. Ketika kemarahan muncul,  biasanya iya menguasai.
            Dari semua dosa-dosa klasik, kemarahan mendapat penerimaan paling tidak menentu dalam pembaca modern. Kebingungan dan ketidak menentuan ini tidak datang dari penekanan bahwa kemarahan dapat menjadi destruktif tetapi dari penegasahan bahwa kemarahan selalu merupakan pikiran atau perasaan yang harus dihindari.
            Kita semua tahu bahwa terkadang kemarahan dapat baik. Saya ingin dapat mengatakan bahwa literature pembentukan rohani historis mengakui kemarahan sebagai hal yang baik yang dapat menjadi dosa hanya bila ia lepas kendali, tetapi hal itu tidak jujur. Meskipun kemarahan yang tidak tepat disalahkan di atas kemarahan yang benar, literature yang telah berabad-abad usianya melihat kemarahan  sebagai logismoi berbahaya yang harus dimatikan daripada dijinakan.
            Kemarahan dengan racun mematikan harus dicabut sama sekali dari pojok-pojok terdalam jiwa kita. Sebab sepanjang ia tetap ada dalam hati kita, dan dengan kegelapanya yang melukai membutakan mata jiwa, kita tidak dapat mencapai penilaian yang benar dan kebijaksanaan, atau mencapai wawasan yang memancar dari tatapan jujur, atau kematangan nasihat, juga kita tidak dapat mengambil bagian dari hidup, atau menyimpan kebenaran, atau bahkan memiliki kapasitas untuk terang rohani dan sejati.
            Penghakiman yang tersebar luas terhadap emosi marah itu dapat membingungkan. Dalam beberapa  catatan Injil ; Yesus sendiri marah.  Ia menyerang para penukar uang yang mencemari Bait. Ia juga terkesan sangat marah ketika ia menentang para pemimpin religius. Ia bahkan terkesan marah kepada murid-Nya sendiri ketika mereka terkadang bodoh. Beberapa  bentuk kemarahan seharunnya dapat diterima.
            Secara tradisional kemarahan yang diarahakan kepada kejahatn yang tidak menghormti Allah dilihat sebagai kemarahan yang tepat. Kemarahan yang tidak tepat ialah yang diarahkan kepada hal-hal yang egois dan duniawi. Kemarahan kita dibenarkan hanya bila diarahkan kepada kejahatan yang juga membuat Allah marah. Sayangnya motif kita untuk marah jarang murni dan tidak dinodai  oleh pementingan diri sendiri.
KEJENGKELAN
            Kjengkelan adalah bentuk lain dari kemarahan yang sukar untk diusir. Dari benih yang halus kekecewaan bertumbuh menjadi tanaman raksasa dengan akar-akar meliliti hati kita. Orang yang bergumul dengan kekecewaan menyalahkan ketidakbahagian mereka pada kelemahan dan ketidakadilan entah nyata atau hanya kesan.mereka menollak untuk menerima kehendak Allah atau bahkan menerima realitas, dan mereka menolak untuk bealih posisi. Mereka membangun suatu jatidiri di sekitar ketidakadilan yang menimpa mereka. Mereka membirakan luka-luka itu menganga terus daripada mengizinkannya sembuh.
KEGARANGAN
            Kegarangan dicirikan oleh sikap melawan, bertengkar atau kasar. mereka selalu akan melihat dan mengandaikan yang terburuk dalam setiap situasi. Orang yang garang sangat melelahkan orang yang bersamanya, terutama jika Anda menjadi objek kegarangan orang itu. Jika anda luput dari serangan mereka, kejelian mereka dapat menghibur, bila dilihat dari sisi lain.
PEMBALASAN
            Pembalasan adalah bentuk tenang namun mematikan dari dosa kemarahan. Seperti orang yang menyimpan kejengkelan, orang ini menolak untuk mengampuni mereka yang telah berbuat salah. Orang dengan dosa pembalasan aktif atau melalui cara-cara agresif yang pasif dan tidak langsung.
PARANOID
            Paranoid berat bisa disebabkan oleh alasan medis, tetapi ia juga muncul sebagai pola hati. Orang dengan kepribadian paranoid mengurus kekhawatiran kronis mereka dengan membayangkan segala sesuatu dapat menjadi salah  dan semua orang menginginkan mereka mengalami kemalangan. Orang seperti itu lebih suka mengantisipasi yang terburuk dan membuatnya tidak terjadi daripada kedapatan lepas pertahanan, tidak siap terhadap apa yang terjadi dalam hidup.

            Kemarahan adalah respon tapat kepada kejahatan dan ketidakadilan. Sama seperti Yesus dengan marah merespon kepada mereka yang menghalangi anak-anak Allah dari mengetahui kasih Bapa mereka, kita harus merespon kejahatan dengan kemarahan. Sayangnya kita tidak sanggup memercayai kemarahan kita seperti yang ada pada Yesus, yang terpelihara dari hasil yang mementingkan diri sendiri. Jika kemarahan saya tidak dapat berasal dari motif-motf murni haruskah saya berusaha untuk tidak marah sama sekali? Saya tidak percaya bahwa itu mungkin atau perlu. Kemarahan yang kita rasakan harus sebanding dengan makna kekal objeknya. Kejahatan-kejahatan yang terjadi di timurtengah, krisis AIDS di Afrika, nasib mereka yang tidak memiliki asuransi.
PEMBIARAN
            Pembiaran dicirkan oleh penolakan yang tidak tepat terhadap kemarahan dan penolakan untuk menguasai dunia secara bertanggung jawab. Sebagian orang telah diajar untuk tidak mengalami kemarahan sedikit pun. Seringkali pesan itu datang dari mereka yang berkuasa yang tidak ingin kekuasaan mereka terancam. Dosa pembiaran membawa orang ke penanaman otoritas secara pasif dalam pihak lain dan membuat keputusan yang didasari atas bagaimana mereka memengaruhi relasi daripada atas pengenalan tentang benar dan salah. Orang-orang yang membiarkan mengizinkan orang lain dan bahkan diri mereka untuk menyangkali dan tidak menghormati citra Allah di dalam mereka. Mereka mengizinkan suara  yang Allah berikan untuk dibungkamkan.

No comments:

Post a Comment